Senin, 10 Desember 2007

Propil

SRIWIJAYA FC
Revolusi Untuk Super Liga

TOTALITAS Pemprov Sumatera Selatan (Sumsel) selaku pemilik Sriwijaya FC (SFC) di musim ini tidaklah main-main. Meski hanya mendapat dana APBD Rp 10 miliar, tapi dipastikan perusahaan-perusahaan kelas kakap di Sumsel siap mendukung di belakangnya. Secara riil, menurut penjelasan Sekretaris Tim, H.Bambang Supeno, SFC paling tidak butuh Rp 18 miliar guna mencapai target empat besar sekaligus masuk Super Liga.

Bantuan APBD cuma Rp 10 miliar, tapi perusahaan-perusahaan besar di Sumsel siap membantu kita. Jadi, kita optimis kebutuhan dana Rp 18 miliar bisa terpenuhi, kata Bambang. Apalagi, masih terdapat sisa dana tiga milyar dari anggaran tim musim kemarin. Sehingga, dalam masa persiapan tim, SFC sama sekali tidak mengalami kendala keuangan.

Tak heran, di awal pembentukan tim, manajemen SFC berani memboyong mantan pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan, ke bumi Sriwijaya. Padahal, seperti diketahui, pelatih yang akrab disapa RD itu masih diberi kepercayaan menangani Macan Kemayoran, meski tak satupun gelar dipersembahkan selama setahun kepemimpinannya.
Untuk mencapai target yang dicanangkan, manajemen SFC memang harus merevolusi tim musim lalu. Hanya ada enam muka lama dipertahankan yaitu Feri Rotinsulu, Toni Sucipto, Septa Riyanto, Alamsyah Nasution, Safruddin dan Wijaya.

Setelah itu rangkaian gerbong pemain kelas wahid di tanah air, mulai didatangkan ke Stadion Jakabaring Palembang. Sebut saja nama-nama seperti Charis Yulianto, Firmansyah, Isnan Ali, Korinus Fingkreuw hingga Christian Worabay. Semuanya sukses direkrut dengan nilai kontrak yang tentunya tak sedikit. Sederet pemain berkualitas itu masih ditambah rekrutan anyar legiun asing yang namanya tak kalah mentereng.

Siapa tak kenal Zah Rahan? Gelandang legam asal Liberia yang menjadi Most Valuable Player (MVP) di ajang perang bintang musim kemarin, tahun ini rela membelot dari Persekabpas Pasuruan, demi gelimang uang yang ditawarkan SFC. Kehadirannya masih ditambah mesin gol Persikota Tangerang musim lalu, Christian Lenglolo. Renato Ellias libero asal Brasil yang sudah memperkuat SFC sejak awal berdiri, kembali dipercaya sebagai kapten tim.

Sementara dua nama lagi, Anaoure Obiora dan Okba Allouchi (status seleksi-red), diyakini menjadi kekuatan tersembunyi Laskar Wong Kito. Sebenarnya kendala kita cuma satu: gaga merekrut Abanda Herman. Karena itu saya harus menyeleksi pemain asing lagi. Sepertinya kualitas Okba pun tak kalah bagus, jelas RD mengenai kehadiran Okba yang nasibnya bakal diputuskan seusai SFC menggelar try out di Pulau Jawa akhir bulan ini.

Di sisi lain, RD begitu antusias menatap musim ini. Pasalnya, dirinya diberi kebebasan penuh menentukan siapa saja pemain yang diingini. Selain itu, durasi kontrak dua tahun di yang diberikan manajemen SFC, semakin menguatkan keinginannya memberi yang terbaik bagi masyarakat Palembang.

Di tahun pertama ini, saya dibebani target Super Liga, syukur-syukur masuk tiga atau empat besar. Baru di tahun kedua diharuskan menjadi yang terbaik. Dan rasanya materi pemain sekarang, Insya Allah cukup untuk mencapai target tahun pertama, urai RD yang pernah sukses mempersembahkan gelar juara divisi utama pada tahun pertamanya melatih Persipura Jayapura.

Data Klub
Berdiri : 1976 (bernama Persijatim), 2005 (Sriwijaya FC)
Julukan :Laskar Wong Kito, Laskar Sriwijaya
Alamat : Jl.Kapten A.Rivai, No.3, Palembang Sumatera Selatan
Telp : 071-316510,351044
Ketua Umum : Syahrial Oesman
Manajer : HM.Baryadi
Sekretaris Tim: H.Bambang Supeno
Pelatih : Rahmad Darmawan
Stadion : Jakabaring
Kapasitas : 40.000
Suporter : Singamania, Sumselmania

Prestasi
2005: Peringkat 9, Wilayah Barat
2006: Peringkat 6, Wilayah Barat

Skuad
Kiper: Feri Rotinsulu, Dede Sulaiman, Aprianto; Belakang: Carlos Renato Ellias, Charis Yulianto, Firmansyah, Ben Ben Berlian, Safruddin, Christian Worabay, Slamet Riyadi; Tengah: Septa Riyanto, Wijay, Alamsyah Nasution, Zah Rahan Krangar, Amrizal, Eki Nurhakim, Dony Fahamsyah, Isnan Ali, Amirul; Depan: Christian Lenglolo, Korinus Fringkeuw, Octavianus, Anoure Obiora, Toni Sucipto

Tidak ada komentar: